Langsung ke konten utama

Disclaimer

Disclaimer for kawuloalit

If you require any more information or have any questions about our site's disclaimer, please feel free to contact us by email at https://kawuloalit13.blogspot.com/p/blog-page.html.

Disclaimers for https://kawuloalit13.blogspot.com/:

All the information on this website is published in good faith and for general information purpose only. https://kawuloalit13.blogspot.com/ does not make any warranties about the completeness, reliability and accuracy of this information. Any action you take upon the information you find on this website (https://kawuloalit13.blogspot.com/), is strictly at your own risk. https://kawuloalit13.blogspot.com/ will not be liable for any losses and/or damages in connection with the use of our website.
From our website, you can visit other websites by following hyperlinks to such external sites. While we strive to provide only quality links to useful and ethical websites, we have no control over the content and nature of these sites. These links to other websites do not imply a recommendation for all the content found on these sites. Site owners and content may change without notice and may occur before we have the opportunity to remove a link which may have gone 'bad'.
Please be also aware that when you leave our website, other sites may have different privacy policies and terms which are beyond our control. Please be sure to check the Privacy Policies of these sites as well as their "Terms of Service" before engaging in any business or uploading any information.

Consent

By using our website, you hereby consent to our disclaimer and agree to its terms.

Update

This site disclaimer was last updated on: Sunday, September 15th, 2019
· Should we update, amend or make any changes to this document, those changes will be prominently posted here.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEDAK SITEN JAWA || tradisi dan tata cara pelaksanaanya masyarakat jawa

Tedak Siten merupakan ritual atau upacara yg dering dilakukan oleh mastyarakat jawa. Dan juga merupakan tradisi turun-temurun dari warisan leluhur. Tedak siten biasanya dikenal juga sebagai upacara turun tanah. Tedak artinya turun atau menapakkan kaki, Siten dari kata Siti yang artinya tanah atau bumi. Jadi Tedhak Siten berarti menapakkan kaki ke tanah/bumi. Upacara Tadhek siten juga diartikan sebagai kedekatan anak manusia denagn bumi pertiwi, yakni bumi yg jadi tempat berpijaknya.  Dengan cara menyayangi alam agar tercipta kehidupan yg damai dan makmur. Dan juga mengingatkan akan banyaknya yang telah diberi oleh tanak bagi kehidupan manusia di alam, sebagai sumber kehidupan dan juga bercocok tanam. Dengan menjalani semua keseimbangan alam dan dunia agar kehidupan manusia lebih baik. kapan dilakukan ? Pada waktu seorang anak kecil berumur tuju selapan atau 245 hari. Selapan merupakan kombinasi tujuh hari menurut kalender internasional dan hari lima mururt...

PENELITIAN DESA BADEAN KECAMATAN BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PENELITIAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT PERKEBUNAN DESA BADEAN KECAMATAN BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Sosiologi Dosen Pengampu : Dr. EKO CRYS ENDRAYADI, M. Hum               197108251999031001 Nama Kelompok : ·          RIZAL FAHMI                                    180110301038 ·          BAGUS P LAKSONO                        180110301055 ·          NASHRUL MAHFUDHIN ERSA     180110301066 ·      ...

Tradisi Petik Laut di Puger

Tradisi Petik Laut                        Sejarah Petik Laut Pugerkulon Tradisi petik laut kerap pula disebut sebagai Larung Sesaji. Penamaan petik laut terkait karena upacara ini disadari juga sebagai syukuran para nelayan dengan segala hal yang telah diberikan oleh laut. Ada pun nama larung sesaji terkait dengan prosesi pelaksanaan upacara ini yang diakhiri dengan melarungkan sesaji ke laut. Upacara adat ini merupakan tradisi masyarakat sejak tahun 1894. saat itu lurah puger di jabat oleh Singo Truno, kata Kepala Desa Pugerkulon, Adi Sutomo.   Konon pada waktu itu wilayah Puger meliputi desa Pugerkulon, Pugerwetan, Lojejer, Mojosari, dan Grenden. Ada pun upacara itu sendiri pada mulanya bernama Labuh Sesajen, atau dalam istilah bahasa Indonesia disebut Larung Sesaji. Larung sesaji itu dilakukan di pantai selatan, yakni di Pantai Pancer Plawangan Pugerkulon. Konon di Pantai Plawangan inil...