Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

RESUME MATERI SEJARAH PEDESAAN PERTEMUAN KE-5

  RESUME MATERI PERTEMUAN KE-5 Kamis, 22 Oktober 2020   Tanah pertanian bagi penduduk Jawa penting dan didapatkan berdasarkan turun trmurun dari nenek moyang. Pada masa pendudukan colonial Belanda system sewa tanah berlangsung selama 75 tahun, hal ini dapat merugikan penduduk Indonesia. Pada tahun 1870 dikeluarkannya Undang-Undang Agraria ( Agrarische Wet 1870 ), dikarenakan kesewenngan pemerintah mengambil alih hak atas tanah rakyat. Pada waktu itu pemerintah liberal   yang saat itu berkuasa di Belanda tidak setuju dengan adanya sistem Tanam Paksa di Jawa dan ingin membantu penduduk Jawa. Serta mengambil keuntungan ekonomi dari tanah jajahan dengan mengizinkan berdirinya perusahaan-perusahaan swasta. Undang-Undang Agraria ini dikatakan mengawali berdirinya perusahaan swasta di Hindia Belanda. Undang-Undang Agraria memastikan bahwa kepemilikan tanah di Jawa tercatat, tanah penduduk dijamin sementara tanah tak bertuan dalam sewaan dapat diserahkan. Undang-Undang in...

MATERI SEJARAH PEDESAAAN PETEMUAN KE - 4

              KARAKTERISTIK UMUM MASYARAKAT DESA Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Berikut ini disampaikan sejumlah karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka, yang bersifat umum yang selama ini masih sering ditemui. Setidaknya, ini menjadi salah satu wacana bagi kita yang akan bersama-sama hidup di lingkungan pedesaan. 1. SederhanaSebagian besar masyarakat desa hidup dalam kesederhanaan.Kesederhanaan ini terjadi karena dua hal: a. Secara ekonomi memang tidak mampu. b. Secara budaya memang tidak senang menyombon...